Kamis, 10 Juli 2014

Mobil Batman ( Spider Car )

Mengintip Teknologi Mobil Batman Terbaru

Konsep mobil Batman/Foto: carscoop

Meski berupa tokoh fiktif di dalam film, tapi sang ikon superhero yang satu ini, Batman, tetap menarik perhatian. Apalagi biasanya selalu mengandalkan teknologi-teknologi canggih dalam memberantas kejahatan di kota Gotham. Termasuk mobil andalan Batman. Nah, seperti apa versi terbarunya?

DC Comics saat ini sedang membayangkan, bakal seperti apa mobil Batman generasi terbaru, yang akan dirancang dengan tidak meninggalkan sejarah, tapi tetap harus mengikuti perkembangan saat ini. Rumor mengatakan bahwa Batmobile berikutnya akan didasarkan pada model GM.
Pilihannya adalah Corvette Stingray Concept. Mobil Batman terbaru ini terinspirasi dari mobil Batman pertama kali di era 1950, yang kala itu menggunakan Lincoln Futura Concept 1955. Tapi, mobil Batman terbaru ini akan lebih berkelas dan terintegrasi dalam hal performa, teknologi, maupun persenjataan yang terkandung di mobil tersebut.




Seperti dilansir Carscoop, hari Senin (6/1), bagian depan mobil didominasi kisi-kisi aksen jala yang besar berbentuk kelalawar yang merupakan logo dari Batman. Lampu LED juga bakal membuat tampang sangarnya semakin mencerminkan teknologi masa depan.
Meskipun masih banyak terdapat garis lekuk tegas dan tajam, namun mobil Batman terbaru ini lebih sederhana dan aerodinamis, karena minim sayap dan sirip yang biasanya menghiasi body pada Batmobile.

Tampang futuristik juga terlihat dari desain kaca depan yang menyerupai helm. Dan di bagian belakang, tradisi Batmobile sebelumnya masih diteruskan, dengan adanya turbin besar yang biasanya mengeluarkan api saat Batmobile dikebut.
Teknologi Siluman pesawat tempur Amerika juga diadopsi, sehingga Batmobile bisa tidak terlihat dan tidak terbaca oleh radar, juga perisai anti senjata yang tidak terlihat mata telanjang, menyelimuti sekujur tubuh Batmobile. Juga sistem Military-grade Electromagnetic Pulse (EMP) akan menjadi senjata rahasia pada mobil ini.

(Sumber: mobil.otomotifnet.com)

Mobil Bertenaga Angin

Teknologi mobil terbaru bertenaga angin



Boleh saja mobil bermesin hybrid mengklaim lebih irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan, tapi sebenarnya teknologi hybrid tak benar-benar ramah bagi bumi ini.
www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com

Kalau mobil bermesin hybrid masih mengaktifkan mesin konvensional berbahan bakar minyak fosil yang didukung oleh baterai, tapi untuk mobil bertenaga angin yang dikembangkan sebuah perusahaan di New York, AS, ini benar-benar tak menghasilkan emisi.

www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com

www.AstroDigi.com
www.AstroDigi.com
Mobil bergerak dengan memanfaatkan propulsi udara yang dimampatkan.
www.AstroDigi.com

Dikembangkan oleh seorang mantan insinyur di Formula Satu yang kini bekerja di European MDI Corporation, mobil angin ini sudah siap memasuki tahap pembuatan prototipe.
Setelah melakukan serangkaian kesepakatan yang diduga dilakukan bersama Tata Motors dan sejumlah produsen otomotif Jepang, MDI baru saja memberikan lisensi teknologi anyar itu kepada Zero Pollution Motors yang berbasis di New York.
Perusahaan otomotif Amerika itu akan memproduksi mobil tenaga angin dengan kapasitas enam tempat duduk.
Bahkan pabrikan mobil ini membidik pasar Amerika dengan target harga kurang dari US$ 18.000 untuk model perdana yang akan meluncur pada 2010 ini.
Menurut Technoride, Zero Pollution akan mengembangkan mobil tenaga angin yang mampu digenjot hingga kecepatan puncak 150 km/jam dengan daya jangkau sekitar 800 mil. salam OTOTRONIK

Mobil Parkir Sendiri

Teknologi Baru Bosch: Mobil Bisa Parkir Sendiri




Jakarta - Bosch telah mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengemudi untuk memarkir mobil mereka dari jarak jauh melalui aplikasi pada ponsel cerdas. Pabrikan asal Jerman ini akan memperkenalkan teknologi tersebut dalam sebuah presentasi pada gelaran Consumer Electronics Show (CES) 2014 yang berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat, Senin, 6 Januari 2014 waktu setempat.

Chairman Bosch, Werner Struth, mengatakan konsep mobil yang dikendalikan tanpa pengemudi akan segera menjadi kenyataan pada masa mendatang. Namun, sebagai langkah awal, Bosch mengembangkan teknologi yang dapat membantu pengemudi dengan tugas-tugas tertentu, seperti memarkir kendaraan.

"Tahapan demi tahapan yang semakin berkembang akan memungkinkan para produsen, pembuat kebijakan, dan konsumen untuk menyesuaikan diri terhadap teknologi kendaraan yang mampu berjalan tanpa pengemudi," kata Struth seperti dikutip dari laman International Business Times, Selasa, 7 Januari 2014.

Seperti kebanyakan perusahaan otomotif dan teknologi di dunia, Bosch mulai berusaha mengembangkan fitur-fitur keamanan pada kendaraan yang mampu berjalan sendiri, seperti menciptakan teknologi yang berfungsi sebagai asisten pengemudi saat memarkir kendaraan.

Di samping itu, perusahaan lebih dulu menciptakan teknologi yang mampu menjalankan pengereman darurat maupun membantu pengemudi menghindari tabrakan. Sekitar dua pertiga perusahaan manufaktur di Jerman memang bergerak pada sektor otomotif.

Dengan perangkat ciptaan Bosch yang di-install pada kendaraan, aplikasi ini akan memungkinkan pengemudi memarkir mobilnya hanya melalui ponsel cerdas. Melalui aplikasi ciptaan Bosch ini, pengemudi yang sedang tidak berada di dalam mobilnya bisa memberikan perintah parkir dengan cara menggeser gambar virtual kendaraan pada layar sentuh ponsel.

Struth menyatakan kombinasi dari sensor, perangkat keras, dan perangkat lunak yang terintegrasi mampu memarkirkan mobil secara benar dan mengeluarkannya dari tempat parkir.

Sayangnya, teknologi rancangan Bosch ini baru sebatas konsep yang dipresentasikan pada gelaran CES, dan tidak dijelaskan secara pasti kapan teknologi ini akan tersedia bagi konsumen. Struth hanya mengatakan akan menunjukkan cara kerja teknologi memarkir kendaraan tanpa pengemudi ini saat presentasi esok hari waktu setempat.

Gambar skema mobil parkir sendiri




 
Pada September lalu, Bosch telah mengunggah video yang menunjukkan kemampuan sebuah mobil dalam melakukan parkir kendaraan tanpa pengemudi. Teknologi seperti ini menjadi perhatian Bosch karena melihat banyaknya orang menghabiskan waktu hanya untuk memarkir kendaraan setiap hari. salam OTOTRONIK

Air Bag Kendaraan

Cara Kerja Airbag Melindungi Pengemudi dari Tabrakan




Airbag (kantong udara) merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan.
Airbag memiliki berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable Restraint (SIR).
Airbag berfungsi melindungi daerah kepala, leher, dan dada.
Airbag umumnya akan mengembang dari roda kemudi atau dari dashboard beberapa milidetik setelah tabrakan.
Ketika kepala pengemudi telah mengenai airbag, airbag mulai mengempis perlahan sehingga memungkinkan pengemudi keluar dari mobil.
Namun airbag saja belum memadai, pengemudi dan penumpang tetap diharuskan mengenakan sabuk pengaman.
Hal ini disebabkan karena airbag terutama dimaksudkan untuk melindungi kepala pengemudi membentur kemudi saat terjadi tabrakan.
Airbag tidak berfungsi mencegah pengemudi terlempar dari mobil. Itu sebab, selain airbag, sabuk pengaman tetap diperlukan.

Prinsip Kerja Airbag

 

 

Ketika mendeteksi benturan (tabrakan), sensor pada mobil lantas mengirimkan sinyal ke modul kontrol yang akan membuat airbag mengembang.
Terdapat berbagai jenis sensor kecelakaan. Model yang lebih lama ditempatkan di bagian depan mobil (di daerah zona kecelakaan), sedangkan pada model yang lebih baru, sensor langsung terpasang pada modul airbag.
Sensor ini berfungsi mengukur kecepatan dan tingkat keparahan benturan.
Ada juga sensor yang ditempatkan di pintu untuk mengaktifkan airbag samping.
Airbag yang dipasang di dashboard atau pada kemudi hanya akan mengembang jika terjadi benturan (tabrakan) depan atau dalam area 30 derajat dari arah depan mobil.
Aturan yang sama berlaku untuk airbag yang dipasang di sisi mobil. Airbag akan aktif saat mobil terkena benturan pada sudut tertentu.
Airbag yang dipasang di sebelah kiri tidak akan mengembang jika tumbukan ada di sisi kanan, begitu pula sebaliknya.
Modul kontrol atau otak airbag adalah komputer kecil yang menerima data benturan dari sensor yang berbeda untuk kemudian memutuskan airbag mana yang akan diaktifkan.
Modul tidak akan bekerja jika hanya menerima satu sinyal. Diperlukan dua atau lebih sinyal dari sensor untuk mengaktifkannya.
Ketika terjadi kecelakaan yang parah, modul akan mengirim sinyal ke pemicu (igniter).
Igniter merupakan perangkat listrik yang memiliki kawat tipis. Saat arus listrik mengalir melalui kawat, kawat menjadi panas dan membakar propelan airbag yang terdiri dari azida natrium.
Pembakaran azida natrium lantas menghasilkan sejumlah besar gas nitrogen yang mengisi airbag.
Setelah kepala pengemudi membentur airbag, nitrogen lantas keluar menyebabkan airbag kembali mengempis.
Awan asap yang mengisi kendaraan seiring proses ini sebenarnya adalah bubuk talk atau tepung maizena.
Bubuk tersebut mencegah bagian airbag saling menempel sehingga tetap bisa berfungsi baik saat diaktifkan.
Gas nitrogen yang dilepaskan dari airbag juga bukan merupakan gas berbahaya. Nitrogen adalah gas yang menyumbang 78% komposisi udara yang kita hirup setiap harinya.
Setelah terjadi kecelakaan, pengemudi atau penumpang hanya perlu membuka pintu untuk mengeluarkan bubuk talk dan gas nitrogen dari dalam mobil.
Cara kerja airbag samping berbeda dengan airbag bagian depan. Airbag samping menggunakan tabung gas argon terkompresi dengan tekanan sekitar 3000-4000 psi.
Saat terjadi benturan samping, gas argon kemudian dilepaskan untuk mengembangkan airbag.
Seperti nitrogen, argon juga bukan merupakan gas berbahaya.
Jika berencana untuk membeli mobil, pastikan memilih mobil yang dilengkapi airbag (kantong udara) untuk pengemudi sekaligus penumpang. salam OTOTRONIK