Minggu, 15 Februari 2015

Cruise Control System


Cara Kerja Cruise Control Pada Mobil

 

JAKARTA—Pesatnya pertumbuhan kendaraan pada beberapa tahun belakangan ternyata sejalan lurus dengan kecanggihan fitur yang disematkan untuk memudahkan konsumen pengguna sekaligus andal dari sisi keamanan.

Salah satu fitur canggih yang sudah disematkan pada beberapa produk otomotif adalah Cruise Control. Teknologi ini juga disebut sebagai speed control, autocruise dan berbagai nama lain tergantung dari pabrikan mobil.

Misalnya, ada nama Distronic Plus (Mercedes-Benz), Active Cruise Control (BMW), Smart Cruise Control (Hyundai), Intelligent Cruise Control (Nissan), dan Dynamic Radar Cruise Control (Lexus).

Dari segi fungsinya, cruise control merupakan sistem elektrik yang berguna menjaga kecepatan kendaraan secara konstan. Tentunya, ini bertujuan membantu pengemudi menjaga kecepatan tanpa harus menginjak pedal gas saat berkendara jarak jauh.

Fitur canggih ini biasanya disematkan pada mobil segmen menengah keatas. Terletak di batang kemudi, atau berupa tuas di bawah kemudi, fitur ini sangat memudahkan pengguna jika sedang berada di jalan tol.

Service Manager Auto2000 Cabang Krida Hendri Hartono mengatakan dengan fitur ini, jika pengendara ingin berada di kecepatan 80 km/jam pada jalan bebas hambatan, maka bisa langsung mengaktifkan cruise control.

Secara otomatis, berkat cruise control tadi,kendaraan akan melaju konstan di kecepatan 80 km/jam.

“Jadi ini sangat menjaga kecepatan sesuai yang diinginkan di jalan yang bebas hambatan dan tidak cenderung macet,” tutur Hendri, pekan lalu.

Di sisi lain, sambungnya, fitur cruise control bisa membuat penggunaan konsumsi bahan bakar semakin efisien karena putaran mesin yang stabil.

Untuk berhenti menggunakannya, ungkapnya, hanya dengan menginjak pedal rem atau pedal gas maka aktivasi sistem cruise control akan dibatalkan dan modus berkendara menjadi normal kembali.

Sistem cruise control bekerja dengan membaca sensor kendaraan yang biasanya terdapat di driveshaft as kopel, speedometer dan sensor di tachometer.

Dia menambahkan, ketika pengemudi menginginkan mobilnya bergerak pada kecepatan konstan, dia harus mengubah laju mobil pada kecepatan yang diinginkannya untuk kemudian mengaktifkan fungsi cruise control.

Hanya saja perlu diingat, Cruise control umumnya tidak bisa diaktifkan saat kecepatan mobil berada di bawah 40 km/jam.

Selain itu, hal yang harus diperhatikan adalah tidak menggunakan cruise control pada jalanan dengan banyak tikungan, tanjakan, dan turunan.

Ini harus dihindari karena jalan dengan tipikal tersebut membutuhkan banyak pengereman yang akan menonaktifkan sistem cruise control.

Dengan kata lain, cruise control tidak cocok digunakan di dalam perkotaan yang padat kendaraan bahkan banyak kemacetan.

Sedangkan di negara empat musim, cruise control tidak boleh diaktifkan saat jalanan bersalju karena mobil berisiko slip dan kehilangan traksi.

“Harus diingat bahwa penggunaan sistem ini secara tidak tepat justru bisa membahayakan keselamatan,” tutur Hendri.

Fitur lain yang lebih canggih dari cruise control adalah Adaptive Cruise Control (ACC) yang disebut pula sebagai Autonomous Cruise Control System.

Sistem ini menggunakan teknologi canggih untuk mengoperasikan pengereman dan mengontrol percepatan secara otomatis.

Sistem ACC terutama menggunakan laser atau radar yang mampu mendeteksi jarak dengan kendaraan di depan dan mempersiapkan pengereman ketika jarak terlalu dekat atau menambah kecepatan ketika jarak aman.



Source : JIBI
Editor : Yanto Rachmat Iskandar

Semoga Bermanfaat :)
Salam OTOTRONIK KEBUMEN :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar