Tips Menghemat BBM Mobil Injeksi
Kami akan membagi beberapa tips menghemat BBM versi Mr. Yoyok. cekidot :
1. Memanaskan Mobil Jangan Terlalu Lama
Menghemat
bahan bakar diawali dari kebiasaan orang memanaskan mobil. Untuk mobil
yang sudah berteknologi injeksi, disarankan untuk memanaskan mobil tidak
terlalu lama.
Pria yang akrab disapa Yoyok itu menyarankan, cukup satu menit memanaskan mesin mobil injeksi sudah bisa jalan.
"Kita tidak perlu lama-lama memanaskan. Satu menit sudah bisa jalan di mobil-mobil injeksi sekarang. Kalau sekarang kan sudah canggih, jadi intinya jangan lama-lama," kata pria yang akrab dipanggil Yoyok.
Pria yang akrab disapa Yoyok itu menyarankan, cukup satu menit memanaskan mesin mobil injeksi sudah bisa jalan.
"Kita tidak perlu lama-lama memanaskan. Satu menit sudah bisa jalan di mobil-mobil injeksi sekarang. Kalau sekarang kan sudah canggih, jadi intinya jangan lama-lama," kata pria yang akrab dipanggil Yoyok.
2. Akselerasi
Yoyok menyarankan,
untuk melakukan akselerasi tekan pedal gas secara halus. Jika tetap
ingin menempuh kecepatan tinggi, pastikan posisi percepatan berada di
tingkat yang tinggi.
"Penambahan pedal gas lakukan dengan halus. Kalau ingin cepat, giginya yang diubah cepat. Kalau di gigi tertinggi dengan RPM rendah kecepatan bisa dipacu lebih tinggi," kata Yoyok.
"Penambahan pedal gas lakukan dengan halus. Kalau ingin cepat, giginya yang diubah cepat. Kalau di gigi tertinggi dengan RPM rendah kecepatan bisa dipacu lebih tinggi," kata Yoyok.
3. Pergantian Posisi Percepatan
Berkendara secara eco driving, pergantian posisi percepatan disarankan pada RPM rendah.
Untuk mesin diesel dengan torsi yang lebih tinggi, pada RPM 1.000-2.000 percepatan bisa langsung ditingkatkan. Sementara mesin bensin RPM di kisaran 2.000-3.000 sudah bisa ganti gigi.
"Jadi sesegara mungkin ganti gigi saat RPM rendah," ujarnya.
Berkendara secara eco driving, pergantian posisi percepatan disarankan pada RPM rendah.
Untuk mesin diesel dengan torsi yang lebih tinggi, pada RPM 1.000-2.000 percepatan bisa langsung ditingkatkan. Sementara mesin bensin RPM di kisaran 2.000-3.000 sudah bisa ganti gigi.
"Jadi sesegara mungkin ganti gigi saat RPM rendah," ujarnya.
4. Jaga Kecepatan dan Jarak Aman
Hal yang juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar adalah cara pengereman. Mengurangi kecepatan dengan cara mengerem secara tiba-tiba akan membuat mesin lebih banyak meminum bahan bakar.
Yoyok pun menyarankan agar melakukan pengereman yang halus. Untuk itu, jaga pandangan jauh ke depan agar tidak melakukan rem mendadak.
"Pengereman lakukan dengan lembut, jadi kalau cara mengemudi kita dengan memandang jauh ke depan kita bisa lebih hati-hati," tuturnya.
Selain itu, Yoyok menyarankan untuk menjaga kecepatan. Kecepatan yang ditempuh diharapkan tidak terlalu tinggi. Jadi, teknik menjaga kecepatan adalah dengan mengikuti alur kondisi lalu lintas.
"Kalau lancar kita bisa ikuti," katanya.
Menentukan jarak aman juga menjadi faktor. Dalam teori keselamatan berkendara, jarak aman ditentukan sekitar 3 detik.
"Karena saat mata melihat dan memerintahkan otak itu perlu waktu. Contoh kecepatan 100 km/jam dalam satu detik itu mobil pindah 27,7 meter," kata Yoyok.
Jika jarak aman itu tidak diperhatikan dan tiba-tiba di depan ada objek yang menghalang, mobil pastinya akan mengerem mendadak dan meminum banyak bahan bakar.
Hal yang juga mempengaruhi efisiensi bahan bakar adalah cara pengereman. Mengurangi kecepatan dengan cara mengerem secara tiba-tiba akan membuat mesin lebih banyak meminum bahan bakar.
Yoyok pun menyarankan agar melakukan pengereman yang halus. Untuk itu, jaga pandangan jauh ke depan agar tidak melakukan rem mendadak.
"Pengereman lakukan dengan lembut, jadi kalau cara mengemudi kita dengan memandang jauh ke depan kita bisa lebih hati-hati," tuturnya.
Selain itu, Yoyok menyarankan untuk menjaga kecepatan. Kecepatan yang ditempuh diharapkan tidak terlalu tinggi. Jadi, teknik menjaga kecepatan adalah dengan mengikuti alur kondisi lalu lintas.
"Kalau lancar kita bisa ikuti," katanya.
Menentukan jarak aman juga menjadi faktor. Dalam teori keselamatan berkendara, jarak aman ditentukan sekitar 3 detik.
"Karena saat mata melihat dan memerintahkan otak itu perlu waktu. Contoh kecepatan 100 km/jam dalam satu detik itu mobil pindah 27,7 meter," kata Yoyok.
Jika jarak aman itu tidak diperhatikan dan tiba-tiba di depan ada objek yang menghalang, mobil pastinya akan mengerem mendadak dan meminum banyak bahan bakar.
5. Manfaatkan Momentum Tikungan, Tanjakan dan Turunan
Memanfaatkan medan jalan juga bisa dilakukan untuk menghemat bahan bakar. Ketika menghadapi sebuah tikungan, lakukan trik dengan hanya melepas gas.
Sebab, kata Yoyok, ketika melepas gas sebuah pasti masih memiliki daya yang tersisa untuk mendorong mobil. Jika ingin menambah kecepatan, lakukan setelah badan mobil sudah benar-benar melewati tikungan itu.
"Manfaatkan momentum tikungan. Sebelum tikungan lakukan perlambatan, masuk gunakan momentum. Kalau mau tambah akselerasi ketika sudah masuk," ujarnya.
Di medan tanjakan, penurunan percepatan harus dilakukan pada saat yang tepat. Lakukan ancang-ancang yang tepat.
Sementara di turunan, jangan terlalu banyak memakai rem. Disarankan agar melakukan pengurangan kecepatan dengan teknik engine brake.
"Tanjakan ancang-ancang jangan terlambat pindah gigi. Kalau turunan jangan banyak pakai rem tapi dengan engine brake," kata Yoyok.
Memanfaatkan medan jalan juga bisa dilakukan untuk menghemat bahan bakar. Ketika menghadapi sebuah tikungan, lakukan trik dengan hanya melepas gas.
Sebab, kata Yoyok, ketika melepas gas sebuah pasti masih memiliki daya yang tersisa untuk mendorong mobil. Jika ingin menambah kecepatan, lakukan setelah badan mobil sudah benar-benar melewati tikungan itu.
"Manfaatkan momentum tikungan. Sebelum tikungan lakukan perlambatan, masuk gunakan momentum. Kalau mau tambah akselerasi ketika sudah masuk," ujarnya.
Di medan tanjakan, penurunan percepatan harus dilakukan pada saat yang tepat. Lakukan ancang-ancang yang tepat.
Sementara di turunan, jangan terlalu banyak memakai rem. Disarankan agar melakukan pengurangan kecepatan dengan teknik engine brake.
"Tanjakan ancang-ancang jangan terlambat pindah gigi. Kalau turunan jangan banyak pakai rem tapi dengan engine brake," kata Yoyok.
Semoga Bermanfaat !!!
Salam OTOsport :)
OKEY'z
BalasHapus